6.000 Pelanggan PLN di Tarutung Menunggak
Tarutung,(Analisa). Supervisor PT PLN wilayah Sumatera Utara (Sumut) Cabang Sibolga Ranting Tarutung, Rixon Pakpahan mengakui, dari sebanyak 30.000 pelanggan PLN di wilayah Tarutung, Pahae, Parmonangan, Sipoholon, dan Adian Koting, ada sebanyak 6.000 pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik pada April 2014.
“Bulan ini ada 6000 pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik, kita berharap para pelanggan segera membayar kewajibannya,” tandas Rixon Pakpahan kepada wartawan, Rabu, (23/4).
Dia mengatakan, umumnya pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik pelanggan umum atau rumah tangga. Dia mengakui, setiap bulan memang selalu ada saja pelanggan yang terlambat dan menunggak membayar rekening listrik.
“Tetapi, bulan ini paling tinggi jumlah pelanggan yang menunggak,”ucapnya.
Rixon mengatakan, akibat penunggakan ini berdampak pada terganggunya operasional kerja PLN, khususnya di Ranting Tarutung.
“Sebab, kalau terlalu banyak menunggak, personel kita yang jumlahnya sedikit jadi terfokus menagih tunggakan rekening listrik setiap harinya, sehingga pekerjaan yang lain jadi terganggu,” ujarnya.
Pihaknya, setiap bulan selalu memberikan toleransi kepada pelanggan untuk melakukan pembayaran sampai tanggal 30 setiap bulan.
Hal ini dilakukan agar para pelanggan bisa membayar tunggakan sebelum dilakukan pemutusan arus listrik. Namun, kalau sampai tanggal 30 tetap juga pelanggan tidak membayar, mau tidak mau tentu akan dilakukan pemutusan jaringan listrik.
“Itu peraturannya, kita memang memberi toleransi sampai tanggal 30 setiap bulan, tapi kalau tetap tidak dibayar, maka dilakukan pemutusan,” ucapnya sembari mengatakan batas akhir pembayaran rekening listrik biasanya sampai tanggal 20 setiap bulan.
Dia berharap, para pelanggan PLN di wilayah Ranting Tarutung yang meliputi Tarutung, Pahae, Parmonangan, Sipoholon, dan Adian Koting, setiap bulan agar tertib dan tidak menunggak setiap melakukan pembayaran rekening listrik. (can)
Sumber : Link
“Bulan ini ada 6000 pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik, kita berharap para pelanggan segera membayar kewajibannya,” tandas Rixon Pakpahan kepada wartawan, Rabu, (23/4).
Dia mengatakan, umumnya pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik pelanggan umum atau rumah tangga. Dia mengakui, setiap bulan memang selalu ada saja pelanggan yang terlambat dan menunggak membayar rekening listrik.
“Tetapi, bulan ini paling tinggi jumlah pelanggan yang menunggak,”ucapnya.
Rixon mengatakan, akibat penunggakan ini berdampak pada terganggunya operasional kerja PLN, khususnya di Ranting Tarutung.
“Sebab, kalau terlalu banyak menunggak, personel kita yang jumlahnya sedikit jadi terfokus menagih tunggakan rekening listrik setiap harinya, sehingga pekerjaan yang lain jadi terganggu,” ujarnya.
Pihaknya, setiap bulan selalu memberikan toleransi kepada pelanggan untuk melakukan pembayaran sampai tanggal 30 setiap bulan.
Hal ini dilakukan agar para pelanggan bisa membayar tunggakan sebelum dilakukan pemutusan arus listrik. Namun, kalau sampai tanggal 30 tetap juga pelanggan tidak membayar, mau tidak mau tentu akan dilakukan pemutusan jaringan listrik.
“Itu peraturannya, kita memang memberi toleransi sampai tanggal 30 setiap bulan, tapi kalau tetap tidak dibayar, maka dilakukan pemutusan,” ucapnya sembari mengatakan batas akhir pembayaran rekening listrik biasanya sampai tanggal 20 setiap bulan.
Dia berharap, para pelanggan PLN di wilayah Ranting Tarutung yang meliputi Tarutung, Pahae, Parmonangan, Sipoholon, dan Adian Koting, setiap bulan agar tertib dan tidak menunggak setiap melakukan pembayaran rekening listrik. (can)
Sumber : Link
0 komentar:
Posting Komentar
Setiap comment yang berbau SARA automatic deleted, Berkomentar lah yang sopan dan bijaksana. Cipatakan kondisi harmonis, sosialis, Jangan sampai ada kudeta harmonisasi yang berujung kepada statusisasi :P