Jalinsum Tarutung-Siborongborong Amblas
TARUTUNG (Waspada): Ruas jalan lintas Sumatera (Jalinsum) penghubung antara Tarutung dengan Siborongborong di Desa Silangkitang, Kec.Sipoholon, Kab. Tapanuli Utara amblas, setelah tanah di sisi jalan longsor 30 meter ke Sungai (Aek) Godang di kawasan itu.
Bagi masyarakat pengguna jalan yang melintas di ruas jalan ini disarankan ekstra hati-hati.Pasalnya, longsor itu berada di ‘tikungan manis’ tepat di sisi Aek Godang. Kondisi ini tentu rawan kecelakaan dan mengancam keselamatan pengendara.
Pantauan Waspada, Selasa(3/12), pengaman dari beton yang biasanya digunakan untuk pengaman sisi badan jalan tersebut sudah tak ada tumpuan lagi lantaran sudah ambruk hingga membentuk lubang berbentuk gua di sisi jalan.
Diperkirakan, panjang longsor sekira 20 meter dengan kedalaman sekira 30 meter. Melihat kondisi seperti itu, dipastikan jalan ini tidak dapat bertahan lama,karena diperkirakan akan melebar. Kondisi ini juga membuat arus lalulintas di kawasan itu mengalami gangguan dan diberlakukan sistem buka-tutup.
Selain itu, pengamanan yang dibuat juga sangat minim. Sebab,yang ada hanya satu batang besi bulat ukuran kecil berwarna kuning diletakkan di pinggir jalan sebagai tanda adanya jalan longsor.
Dari keterangan warga,jalinsum ini amblas Sabtu (30/11) malam sekira pukul 23:00 akibat tergerus air hujan yang membuat lapisan tanah terus terkikis, sehingga badan jalan menjadi labil dan ambruk.
Diharapkan, kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki demi menghindari kerusakan yang makin meluas dan mengantisipasi timbulnya korban akibat kecelakaan di jalan tersebut.
“Kita harapkan pemerintah segera turun tangan mengambil langkah perbaikan untuk menghindari jatuh korban, sebab kondisi longsor sangat membahayakan para pengguna jalan, lantaran struktur tanahnya yang cukup labil yang sewaktu-waktu bisa mengakibatkan longsor lebih dalam lagi,” kata Bagariang, 30,salah seorang warga setempat kepada wartawan.
Ia juga berharap petugas jalan ini agar segera membuat pengamanan yang maksimal. Pasalnya,pengaman yang ada saat ini dianggap kurang maksimal dan dapat membahayakan terlebih kalau malam hari.
Kepala Dinas PUK Taput IR Anggiat Rajagukguk mengatakan,pihaknya akan berkoordinasi dengan balai jalan nasional guna penanganan kasus tersebut. Sebab untuk keseluruhan Jalinsum ditangani Dinas PU Provinsi.
“Nanti kami cek dulu ke lokasi,kemudian akan kami laporkan ke balai jalan nasional sebab itu kan masuk dalam penanggulangan bencana,” ujarnya. (a21)
Sumber : Link
Bagi masyarakat pengguna jalan yang melintas di ruas jalan ini disarankan ekstra hati-hati.Pasalnya, longsor itu berada di ‘tikungan manis’ tepat di sisi Aek Godang. Kondisi ini tentu rawan kecelakaan dan mengancam keselamatan pengendara.
Pantauan Waspada, Selasa(3/12), pengaman dari beton yang biasanya digunakan untuk pengaman sisi badan jalan tersebut sudah tak ada tumpuan lagi lantaran sudah ambruk hingga membentuk lubang berbentuk gua di sisi jalan.
Diperkirakan, panjang longsor sekira 20 meter dengan kedalaman sekira 30 meter. Melihat kondisi seperti itu, dipastikan jalan ini tidak dapat bertahan lama,karena diperkirakan akan melebar. Kondisi ini juga membuat arus lalulintas di kawasan itu mengalami gangguan dan diberlakukan sistem buka-tutup.
Selain itu, pengamanan yang dibuat juga sangat minim. Sebab,yang ada hanya satu batang besi bulat ukuran kecil berwarna kuning diletakkan di pinggir jalan sebagai tanda adanya jalan longsor.
Dari keterangan warga,jalinsum ini amblas Sabtu (30/11) malam sekira pukul 23:00 akibat tergerus air hujan yang membuat lapisan tanah terus terkikis, sehingga badan jalan menjadi labil dan ambruk.
Diharapkan, kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki demi menghindari kerusakan yang makin meluas dan mengantisipasi timbulnya korban akibat kecelakaan di jalan tersebut.
“Kita harapkan pemerintah segera turun tangan mengambil langkah perbaikan untuk menghindari jatuh korban, sebab kondisi longsor sangat membahayakan para pengguna jalan, lantaran struktur tanahnya yang cukup labil yang sewaktu-waktu bisa mengakibatkan longsor lebih dalam lagi,” kata Bagariang, 30,salah seorang warga setempat kepada wartawan.
Ia juga berharap petugas jalan ini agar segera membuat pengamanan yang maksimal. Pasalnya,pengaman yang ada saat ini dianggap kurang maksimal dan dapat membahayakan terlebih kalau malam hari.
Kepala Dinas PUK Taput IR Anggiat Rajagukguk mengatakan,pihaknya akan berkoordinasi dengan balai jalan nasional guna penanganan kasus tersebut. Sebab untuk keseluruhan Jalinsum ditangani Dinas PU Provinsi.
“Nanti kami cek dulu ke lokasi,kemudian akan kami laporkan ke balai jalan nasional sebab itu kan masuk dalam penanggulangan bencana,” ujarnya. (a21)
Sumber : Link
0 komentar:
Posting Komentar
Setiap comment yang berbau SARA automatic deleted, Berkomentar lah yang sopan dan bijaksana. Cipatakan kondisi harmonis, sosialis, Jangan sampai ada kudeta harmonisasi yang berujung kepada statusisasi :P