“KIM” diharap jadi pioner pembangunan Taput
TARUTUNG – Anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, diharapkan mampu berperan sebagai pionir yang menentukan keberhasilan ekonomi pembangunan di daerah tersebut.
“Produk informasi dari anggota kelompok, harus dimanfaatkan menjadi momentum dalam menumbuhkan ekonomi pembangunan masyarakat,” ujar Kabag Humas Pemkab Taput, Pahala Lumbantobing di Tarutung, kemarin.
Dikatakannya, berbagai data yang dibutuhkan antara masyarakat, pemerintah dan para investor harus dapat disebarluaskan, yang pada gilirannya tentu akan menumbuhkan ekonomi rumah tangga anggota kelompok informasi masyarakat dimaksud.
Sebab, menurut Juru bicara Pemkab Taput tersebut, dalam era globalisasi saat ini, informasi merupakan komoditi yang sangat penting bagi semua pihak, termasuk bagi pemerintah dan masyarakat.
Untuk itu, kata Pahala, dalam rangka meningkatkan seluruh potensi masyarakat, Pemerintah daerah setempat menyelenggarakan pembinaan berthema ‘Pemberdayaan dan Pengembangan Aktivitas KIM’ di Aula SMA HKBP 2 Tarutung pada Jumat (20/9).
Kegiatan itu, lanjut dia, diikuti seluruh Camat, Pimpinan SKPD serta menghadirkan nara sumber dari Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara, Hj.Rosmidar yang mengajak seluruh anggota meningkatkan kualitas fungsi, sekaligus membangun KIM di setiap desa maupun kelurahan. “Peran masyarakat, khususnya anggota KIM harus mampu menggerakkan pembangunan,” ujarnya
Pahala menjelaskan, era keterbukaan informasi yang didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan dunia seakan tanpa mengenal batas wilayah. “Manusia dengan mudah dan cepat dapat mengakses informasi yang dibutuhkan,” tambahnya.
Kondisi ini, apabila tidak diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia dalam memilah dan memilih informasi yang tersedia secara transparan, akan berdampak pada kontra produktif dalam kerangka pembangunan di segala bidang.
Menurut dia, KIM memiliki peran strategis dalam upaya menjawab tantangan tersebut, karena sebagai komunitas masyarakat informasi yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia.
Sebagai masyarakat yang sadar informasi, lanjutnya, KIM diharapkan dapat berperan menjadi fasilitator untuk menjembatani kesenjangan komunikasi dan informasi yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat (top down) atau sebaliknya antara masyarakat dan pemerintah (bottom up).
“KIM harus dapat berperan aktif mendistribusikan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat, hingga bisa melakukan langkah antisipatif yang bermanfat dalam menopang aktivitas mereka,” kata Pahala.
Sumber: Link
“Produk informasi dari anggota kelompok, harus dimanfaatkan menjadi momentum dalam menumbuhkan ekonomi pembangunan masyarakat,” ujar Kabag Humas Pemkab Taput, Pahala Lumbantobing di Tarutung, kemarin.
Dikatakannya, berbagai data yang dibutuhkan antara masyarakat, pemerintah dan para investor harus dapat disebarluaskan, yang pada gilirannya tentu akan menumbuhkan ekonomi rumah tangga anggota kelompok informasi masyarakat dimaksud.
Sebab, menurut Juru bicara Pemkab Taput tersebut, dalam era globalisasi saat ini, informasi merupakan komoditi yang sangat penting bagi semua pihak, termasuk bagi pemerintah dan masyarakat.
Untuk itu, kata Pahala, dalam rangka meningkatkan seluruh potensi masyarakat, Pemerintah daerah setempat menyelenggarakan pembinaan berthema ‘Pemberdayaan dan Pengembangan Aktivitas KIM’ di Aula SMA HKBP 2 Tarutung pada Jumat (20/9).
Kegiatan itu, lanjut dia, diikuti seluruh Camat, Pimpinan SKPD serta menghadirkan nara sumber dari Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara, Hj.Rosmidar yang mengajak seluruh anggota meningkatkan kualitas fungsi, sekaligus membangun KIM di setiap desa maupun kelurahan. “Peran masyarakat, khususnya anggota KIM harus mampu menggerakkan pembangunan,” ujarnya
Pahala menjelaskan, era keterbukaan informasi yang didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan dunia seakan tanpa mengenal batas wilayah. “Manusia dengan mudah dan cepat dapat mengakses informasi yang dibutuhkan,” tambahnya.
Kondisi ini, apabila tidak diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia dalam memilah dan memilih informasi yang tersedia secara transparan, akan berdampak pada kontra produktif dalam kerangka pembangunan di segala bidang.
Menurut dia, KIM memiliki peran strategis dalam upaya menjawab tantangan tersebut, karena sebagai komunitas masyarakat informasi yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia.
Sebagai masyarakat yang sadar informasi, lanjutnya, KIM diharapkan dapat berperan menjadi fasilitator untuk menjembatani kesenjangan komunikasi dan informasi yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat (top down) atau sebaliknya antara masyarakat dan pemerintah (bottom up).
“KIM harus dapat berperan aktif mendistribusikan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat, hingga bisa melakukan langkah antisipatif yang bermanfat dalam menopang aktivitas mereka,” kata Pahala.
Sumber: Link
0 komentar:
Posting Komentar
Setiap comment yang berbau SARA automatic deleted, Berkomentar lah yang sopan dan bijaksana. Cipatakan kondisi harmonis, sosialis, Jangan sampai ada kudeta harmonisasi yang berujung kepada statusisasi :P